 |
| Cr: merizahenri.com |
Seringkali sebagian dari kita memandang risiko sebagai musuh yang harus dihindari, dan kita seringkali mencari keamanan, stabilitas, dan sedikit rintanga, namun bagaimana jika kita memilih perspektif dan melihat resiko bukan sebagai ancaman melainkan teman, yang membuat kita menuju pencapaian dalam hidup.
Mengapa risiko perlu dianggap sebagai teman?
- Pintu menuju peluang baru.
Banyak inovasi dan trobosan besar lahir dari keberanian mengambil risiko, dengan merangkul risiko kita membuka diri terhadap peluang yang mungkin tidak pernah kita temui di jalur yang aman. Ini bisa berarti menemukan passion baru, membangun koneksi baru. - Mendorong pertumbuhan pribadi.
Risiko memaksa kita untuk mengevaluasi diri sendiri, mengenali kekuatan dan kelemahan diri sendiri serta mengembangkan keterampilan baru adalah proses transformasi yang mendalam, kita tidak hanya mencapai tujuan tetapi juga tumbuh sebagai seseorang yang lebih berani, percaya diri, dan berdaya. - Katalisator pembelajaran.
Kita diharapkan pada situasu yang menuntut kita berpikir kritis, beradaptasi, dan mencari solusi, Kegagalan bukanlah akhir melainkan umpan balik yang berharga, setiap tantangan yang kita hadapi melalui risiko dam memperkaya pengalaman dan pengetahuan kita. - Membangun ketahanan.
Menghadapi risiko terutama hasilnya tidak sesuai harapan akan ketahanan mental, kita belajar untuk tidak menyerah dengan tantangan yang kita hadapai.
Cara berteman dengan risiko?
- Mulai dari hal kecil jika kita belum terbiasa mulailah mengambil risiko yang kecil-kecil terlebih dahulu, dimana yang konsekuensinya tidak terlalu besar, ini bisa membangun kepercayaan diri kita.
- Evaluasi, pahami dan modifikasi potensi yang kita kerjakan.
- Fokus pembelajaran dengan mengubah pola berpikir kita, dari takut gagal menjadi antusias untuk belajar, masalah hasil itu pembelajaran.
- Rayakan keberhasilan dan keberanian itu suatu hal dimana kita telah mengambil langkah dan terlepas dari hasil dan keberanian merupakan kemenangan.
Comments