Cr: HVM |
Kalau kita pernah dianggap cupu tidak gaul sama teman-teman, karena kita tidak pernah dugem, main ke diskotik, klub, atau restoran yang ahli fungsi jadi tempat dugem, percayah deh hal yang dimaksud tersebut seperti klub, ke diskotik, bahkan sampai dugem itu tidak sekeren keliatannya.
Tidak sekeren yang dicitrakan di sosial media, atau media televisi, apalagi sampai kecanduan, sampai seolah olah jadi tanggung jawab sosial, kalau tiap weekend tidak melakakan hal tersebut seolah olah ada yang hilang, kenapa hal ini tidak sekeren keliatannya?.
Karena disana kita akan banyak membuang hal yang sangat berharga. Pertama paling jelas adalah uang ditempat dugem, makanan, minuman, harganya berkali-kali lipat, lebih mahal dari pada yang bisa kita temukan di tempat lain, padahal makanan dan minumannya sama, cuma beli suasana.
Kedua kita buang-buang kesehatan badan dan mental kita dugem identik dengan minuman beralkohol, tidak minum tidak afdol, mana mungkin udah bayar mahal pengen tampil keren di depan banyak orang, minumnya cuma es teh atau air putih?, padahal yang perlu kita ketahui alkohol itu kadar gulanya tinggi banget, salah satu pemicu diabetes paling utama selain itu risiko kecanduan alkohol juga cukup tinggi, apalagi sampai pulang pagi jadwal tidur tidak karuan, pulang bawa kendaraan dalam kondisi terpengaruh efek minuman tersebut, bangunnya hangover muntah-muntah kepala terasa pecah.
Ketiga kita akan menghabiskan waktu buat kesenangan kosong, mahal, merusak badan buang-buang waktu pula. Keempat ini yang paling bahaya, kalau sampai membuat moralitas kita, dan ini rawan banget terjadi didunia malam, tidak cuma alkohol, tempat-tempat kayak begini juga pasti dekat dengan zat-zat terlarang, jual beli cinta semalam dengan uang, perkelahian, penipuan, semua hal-hal gelap yang tidak bermoral dekat banget sama dugem ini, kalau kita clubbing cuma have fun sesekali bisa dimaklumi, tapi kalau ini sampai jadi rutinitas, gaya hidup, sayang ya, sayang sama badan sendiri dan masa depan kita, resiko terkena hal-hal tidak bagus cukup tinggi, resiko kita ketemu hal-hal yang bisa merusak masa depan juga cukup tinggi.
Justru berbanggalah kalau kita termasuk cowok yang bisa menolak ajakan hura-hura tidak jelas yang tidak menyerah sama gengsi, yang tidak mengejar kebanggaan semu buat diposting di sosmed, yang tidak takut kehilangan circle yang toxic, dan akan lebih salut sama cowok-cowok yang memilih untuk menghabiskan malam dengan belajar, merenung, intropeksi, atau berdialog sama Sang Pencipta, atau melewati malam dengan istirahat tidur nyenyak untuk memberikan waktu rehat buat badan kita yang capek kerja seharian, dan juga salut bagi cowok-cowok yang sudah sadar kalau untuk jadi keren itu tidak perlu harus ikut budaya mereka, ikut sama apa yang dijual sama media, salut juga buat kita yang selalu menghargai malam sebagai momen untuk menjadikan diri kita lebih baik dan lebih kuat.
Referensi: Pria Seratus Persen
Comments